Heartology sebagai pusat layanan jantung dan pembuluh darah yang menitikberatkan pada patient centered care menunjukkan pentingnya sebuah layanan terpadu dan lengkap, yang sesuai dengan standar internasional.
Dari intervensi katup transkateter hingga penutupan cacat septum, kami melayani berbagai kondisi struktural jantung, baik secara intervensi minim sayatan ataupun bedah. Selain itu kami juga memastikan bahwa setiap pasien menerima perhatian yang dipersonalisasi dan rencana perawatan yang disesuaikan.
Penyakit jantung struktural adalah gangguan atau abnormalitas pada struktur jantung, bisa pada katup, dinding, serambi, bilik, ataupun otot jantung. Kondisi tersebut bisa berupa kondisi bawaan sejak lahir atau muncul saat usia menua.
Beberapa penyakit jantung struktural yang umum adalah Atrial Septal Defect (ASD), penyakit katup jantung, cardiomyopathy, dan kelainan jantung bawaan.
Atrial Septal Defect (ASD)
Atrial Septal Defect (ASD) adalah kondisi penyakit jantung bawaan di mana terdapat lubang di dinding yang membagi ruang atas (atrium kanan dan kiri) jantung. Ukuran pada lubang dapat bervariasi, begitu pula dari sisi penanganannya.
Pada kondisi normal selama masa kehamilan, beberapa lubang di dinding akan menutup dengan sendirinya hingga setelah kelahiran. Namun pada kondisi ASD terdapat lubang yang tertinggal dan tidak menutup. Lubang tersebut meningkatkan jumlah darah yang mengalir melalui paru-paru dan seiring waktu dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di paru-paru. Kerusakan ini bisa semakin parah di masa dewasa hingga menyebabkan tekanan darah tinggi di paru-paru dan gagal jantung. Untuk itu, prosedur penutupan pada lubang mungkin akan diperlukan untuk mencegah komplikasi, seperti gagal jantung, aritmia, peningkatan risiko stroke, hingga kematian.
Kondisi ASD dapat terlihat melalui USG pada masa kehamilan, tergantung dari ukuran lubang dan lokasinya. Ketika dicurigai terdapat ASD, dokter spesialis jantung perlu memastikan diagnosisnya agar dapat menyusun strategi penanganan.
Diagnosis
Diagnosis ASD umumnya dilakukan dengan metode ekokardiografi, rontgen dada, EKG, kateterisasi jantung, MRI, CT-scan.
Penanganan Atrial Septal Defect (ASD)
Jika seorang anak didiagnosis dengan ASD, dokter akan memantau apakah lubang tersebut akan menutup dengan sendirinya atau tidak selama periode waktu tertentu. Namun dokter akan mendiagnosis terlebih dahulu kondisi ASD pada pasien yang dilihat dari keparahan gejala, ukuran lubang, serta kondisi lainnya. Jika kondisinya cukup berat, umumnya dokter akan merekomendasikan penutupan lubang untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Penutupan lubang dapat dilakukan dengan kateterisasi jantung atau operasi terbuka yang bergantung pada ukuran lubang, usia pasien, serta faktor-faktor lainnya yang telah dievaluasi oleh dokter spesialis jantung. Setelah prosedur dilakukan, pasien akan diminta untuk melakukan pemeriksaan berkala agar dokter dapat memantau kondisi jantung setelah perbaikan.
Terkait dengan
Kondisi Jantung Umum
Diagnosis
- Ekokardiogram. Tes ini menggunakan gelombang suara yang digunakan untuk menghasilkan gambar video jantung sehingga memungkinkan dokter untuk melihat ruang jantung, kekuatan pompa jantung, katup jantung, dan tanda-tanda kelainan lain pada jantung. Melalui tes ini, dokter dapat melakukan evaluasi serta strategi perencanaan perawatan.
- Rontgen dada. Tes ini membantu dokter melihat kondisi jantung dan paru-paru serta ,engidentifikasi kondisi selain cacat jantung yang mungkin menjelaskan tanda atau gejala yang dialami.
- Elektrokardiogram (EKG). Tes ini merekam aktivitas listrik jantung dan membantu mengidentifikasi masalah irama jantung.
- Kateterisasi jantung. Tes ini menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui selangkangan atau lengan yang mengarah ke jantung untuk mengevaluasi kondisi jantung secara lebih detail.
- MRI. Tes ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar 3D jantung serta organ lainnya.
- CT-scan. Tes ini menggunakan sinar-X untuk membuat gambar jantung secara mendetail.
Faktor Risiko
Beberapa kondisi yang dialami selama kehamilan dapat meningkatkan risiko memiliki bayi dengan kelainan jantung seperti ASD, antara lain:
- Terinfeksi rubella (campak Jerman) selama beberapa bulan pertama kehamilan
- Penggunaan obat-obatan, merokok, mengkonsumsi alkohol, serta terpapar zat tertentu selama masa kehamilan;
- Diabetes atau lupus.