PENANGANAN SEMUA GANGGUAN IRAMA JANTUNG
Dipimpin konsultan elektrofisiologi berpengalaman, layanan ini khusus berperan dalam mendiagnosis dan menangani berbagai jenis gangguan irama jantung.
Kolaborasi, transformasi, dan digitalisasi layanan kesehatan yang komprehensif dan inovatif, sangat diperlukan demi terwujudnya ekosistem kesehatan yang baik
Dilengkapi dengan teknologi Sistem Pemetaan 3D HD Grid dan Sistem Ensite-X EP (Pertama di Indonesia) dengan kemampuan pencitraan canggih dan mampu menavigasi titik sumber aritmia jantung secara tiga dimensi (3D) dan real-time.
Terkait dengan
Kondisi Jantung Umum
Atrial Fibrillation (AF) atau Fibrilasi Atrium adalah kondisi gangguan irama jantung yang berdenyut tidak beraturan dan cepat. Irama detak jantung yang tidak beraturan disebut aritmia.
Pada kondisi normal, jantung berdenyut sekitar 60 – 100 kali per menit. Namun pada kondisi AF, jantung dapat berdenyut lebih dari 100 – 175 kali per menit. Gejala AF seringkali tidak terdeteksi dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika gejala berlangsung lama dan tidak segera ditangani, AF dapat menyebabkan penggumpalan darah, gagal jantung, stroke, hingga komplikasi lain yang berhubungan dengan jantung.
AF atau aritmia terjadi akibat adanya gangguan kelistrikan pada jantung yang membuat denyut jantung tidak normal dan tidak bekerja secara optimal, yang seringkali merupakan imbas dari beberapa kondisi berikut:
- Hipertensi
- Serangan jantung
- Penyakit jantung koroner
- Penyakit katup jantung
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit tiroid
- Penyakit paru-paru
- Sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti selama tidur)
- Konsumsi obat-obatan, kafein, alcohol, serta kebiasaan merokok
Diagnosis aritmia umumnya dilakukan dengan metode EKG, ekokardiografi, ataupun stress ekokardiografi (DSE).
Penanganan Aritmia
Pada kasus berat, aritmia dapat menyebabkan terjadinya stroke bahkan kematian mendadak. Dulu, satu-satunya cara mengatasi aritmia adalah dengan meresepkan obat- obatan. Tapi pemberian obat pada umumnya tidak efektif, harus dipantau dengan ketat dan memiliki efek samping yang tidak diharapkan.
Saat ini ada pilihan terapi lain yang tersedia di Rumah Sakit Jantung Heartology bagi pasien aritmia, yakni Ablasi Frekuensi Radio, yang menggunakan sebuah instrumen kecil dengan energi panas untuk menghancurkan sirkuit listrik yang tidak normal penyebab aritmia.
Dalam tindakan kateter ablasi untuk penanganan aritmia, Pusat Aritmia dan Alat Bantu Jantung Heartology memiliki teknologi HD Grid 3D, teknologi terkini untuk pemetaan gangguan aritmia, yang menggabungkan pemetaan magnetik dan impedans secara bersamaan, sehingga memberikan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi.
Tingkat Keberhasilan Ablasi Aritmia
- Secara umum, tingkat keberhasilan bergantung pada jenis dan berapa lama aritmia tersebut telah terjadi. Ablasi jantung dapat mengembalikan irama jantung kembali normal pada 98% - 99% pasien.
- Pada pasien berusia muda, ablasi frekuensi radio lebih efektif daripada terapi dengan obat.
- Pada kurang dari 1% kasus, kadang kala pasien membutuhkan alat pacu jantung.