Teknologi Terkini untuk Mengoptimalkan Kesehatan Jantung Anda

Ini adalah perangkat medis khusus yang digunakan oleh dokter untuk membuat peta detail jantung pasien selama prosedur seperti ablasi kateter atau diagnosis gangguan irama jantung. Anggap saja seperti GPS berteknologi tinggi untuk jantung. Dengan menempatkan sensor kecil di dada pasien dan membimbing kateter khusus (tabung tipis) melalui pembuluh darah ke jantung, dokter dapat melacak sinyal listrik jantung dengan tepat. Ini membantu dokter mengidentifikasi dan mengobati detak jantung yang tidak teratur dengan lebih efektif.

Sebagai salah satu penunjang diagnostik utama dalam penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah, Heartology memanfaatkan teknologi pencitraan (imaging) dari generasi yang lebih terkini, yaitu CT-Scan 512 slices, yang mampu menangkap  seluruh gambaran organ tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah koroner, dalam satu kali denyut, tanpa dipengaruhi gerakan maupun kecepatan nadi pasien (real-time). Mesin ini dirancang untuk menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi secara cepat, serta detail terbaik untuk diagnosis yang tepat.

The latest generation of pacemaker, namely Micra A-V Dual Chamber, can detect abnormal heart rhythms and promptly work to restore normal heart rhythm. This device represents the newest generation that offers dual-chamber VDD capability, ensuring synchronization between the atria and ventricles. Compact in size, it is only as large as a pill capsule and wireless, allowing it to be installed through a catheter procedure. Pacemakers are commonly used to treat bradycardia (slow heart rate) and certain types of heart block. They ensure that the heart maintains a regular and adequate rhythm by sending electrical signals to control the heart's beating.

Heartology memanfaatkan teknologi IVUS (Intravascular Ultrasound), kateter kecil yang dilengkapi dengan probe ultrasound ke dalam pembuluh darah, yang dapat memberikan gambaran pembuluh darah jantung koroner secara lebih akurat. IVUS memberi informasi yang sangat vital kepada dokter dalam mengevaluasi kondisi pembuluh darah pasien, memandu dokter dalam prosedur intervensi pembuluh darah jantung yang lebih akurat, menghindari komplikasi ruptur/ pecahnya pembuluh darah dengan pemilihan stent yang tepat, serta mengevaluasi keberhasilan dan efek dari tindakan yang telah dilakukan. Penggunaan IVUS dalam prosedur PCI terbukti secara klinis memberikan hasil yang optimal dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Pemeriksaan Fractional Flow Reserve (FFR) adalah golden standard untuk pengambilan keputusan yang terbaik dalam mengidentifikasi tingkat keparahan penyumbatan di pembuluh darah arteri koroner pasien, untuk tindakan revaskularisasi. Heartology menggunakan teknologi FFR sebagai bagian dari proses kateterisasi jantung, untuk menentukan diperlukan atau tidaknya tindakan angioplasti dan pemasangan stent, atau selama pelaksanaan angiogram. FFR memungkinkan identifikasi spesifik lesi pada pembuluh darah koroner, dibutuhkan sebagai pemeriksaan tambahan pada lesi yang bersifat intermediate pada angiografi koroner, dimana revaskularisasi dilakukan pada stenosis >70%. Pada lesi stenosis 40-70%, studi medis menunjukkan bahwa untuk perlu atau tidaknya melakukan PCI bisa dilakukan pemeriksaan FFR, IVUS, ataupun OCT.

Rotablator jantung adalah alat yang digunakan dalam prosedur intervensi jantung koroner yang disebut aterektomi, yang dilakukan untuk menghilangkan plak yang menyumbat arteri koroner, yang mengeras akibat kalsifikasi.

Terapi rotablator direkomendasikan untuk pasien dengan penyumbatan yang tidak dapat diobati dengan teknik konvensional (balon dan stent). Terapi rotablator dilakukan untuk membersihkan sumbatan di arteri koroner, kemudian stent dimasukkan untuk membukanya dan mengembalikan aliran darah normal ke jantung.

Teknologi Rotablator yang digunakan oleh Heartology memberikan manfaat akurasi tinggi, pemulihan aliran arah, dan mengurangi risiko kerusakan pada arteri sekitarnya.