Heartology Cardiovascular Hospital - Nyeri dada karena GERD memang hampir sama dengan serangan jantung, karena keduanya menimbulkan rasa perih dan tekanan di dada.
Tapi, ada beberapa hal yang menjadikan keduanya berbeda. Dalam kasus GERD, nyeri dada terjadi karena naiknya asam lambung pada kerongkongan. Meskipun timbul rasa nyeri pada dada, kondisi ini tidak berpengaruh pada jantung.
Panik ketika mengalami nyeri dada dan mengira itu serangan jantung? Sebenarnya, tidak semua nyeri dada berarti penyakit atau serangan jantung. Gejala ini juga bisa menjadi tanda kondisi lain, seperti GERD (gastroesophageal reflux disease), atau dikenal dengan penyakit asam lambung.
Hal ini karena GERD bisa menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, dan menyebabkan nyeri bahkan rasa terbakar di bagian dada. Kondisi ini disebut juga heartburn.
Jadi, bagaimana mengetahui perbedaan nyeri dada karena GERD dan serangan jantung? Simak di sini!
Perbedaan Gejala Nyeri Dada GERD dan Serangan Jantung
Nyeri dada akibat GERD memang mirip seperti serangan jantung, karena sama-sama menimbulkan sensasi perih dan tekanan di dada. Namun, ada hal yang membuat keduanya berbeda.
Pada kasus GERD, nyeri dada terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Mekipun menimbulkan rasa nyeri pada dada, kondisi ini tidak berdampak pada jantung.
Hal ini karena kerongkongan dan jantung berdekatan, adanya rasa sakit di kerongkongan karena asam lambung, membuat orang keliru dan menganggapnya sebagai nyeri dada karena serangan jantung.
Salah satu ciri dari nyeri dada akibat GERD yaitu disertai sensasi rasa pahit pada lidah dan perut terasa kembung. Sedangkan, untuk nyeri dada akibat serangan jantung, ciri-ciri tersebut tidak akan terjadi. Nyeri dada karena serangan jantung mempunyai sensasi rasa sakit yang berbeda.
Gejala nyeri dada akibat serangan jantung biasanya membuat penderitanya merasa dadanya seperti ditekan, diremas, dan sangat tidak nyaman. Selain itu, nyeri dada juga sering disertai dengan gejala yang lain, seperti mual, sesak napas, keringat dingin, kepala terasa ringan, dan rasa lelah.
Harus diketahui juga bahwa tidak semua orang yang mengidap serangan jantung akan mengalami nyeri dada. Karena, nyeri dada akibat serangan jantung lebih sering dialami oleh pria daripada wanita. Pada wanita, biasanya gejala yang dirasakan karena serangan jantung yaitu rasa sakit pada lengan, leher, hingga rahang.
Perbedaan nyeri dada akibat GERD dan serangan jantung
Supaya lebih memahami apa perbedaan nyeri dada akibat GERD dan serangan jantung, berikut ini ada beberapa perbedaan yang harus diketahui:
- Nyeri dada karena GERD biasanya semakin parah setelah makan, membungkuk, berbaring, atau mengubah posisi yang bisa membuat asam lambung semakin naik. Sedangkan, nyeri dada karena serangan jantung tidak demikian.
- Nyeri dada akibat GERD dapat diatasi dengan minum obat yang bisa menurunkan asam lambung, sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak akan reda setelah minum obat pereda asam lambung.
- Nyeri dada akibat GERD dapat disertai dengan gejala perut kembung, sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak disertai dengan gejala ini.
Kesimpulan
GERD yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih buruk, seperti radang kerongkongan jangka panjang (esophagitis), penyempitan esofagus, hingga ketidaknormalan sel esofagus yang dapat menyebabkan kanker.
Sedangkan, serangan jantung merupakan suatu kondisi darurat medis yang harus segera mendapat penanganan. Jadi, apabila mengalami nyeri dada atau gejala lain, segera mencari bantuan medis, supaya tidak membahayakan nyawa pengidapnya.
Heartology dilengkapi dengan adanya Tim Dokter Spesialis dan bedah Kardiothoraksik yang berpengalaman dan terlatih. Teknologi Canggih, dengan peralatan yang tersedia, sesuai dengan perkembangan teknologi pengobatan jantung terkini.
Penanganan Optimal, Mengusung pelayanan Patient Centered Care , yang mengutamakan kebutuhan dan keinginan pasien. Lokasi Strategis, Berada di pusat kota Jakarta yang mudah diakses dari berbagai penjuru dan transportasi.
Heartology Cardiovascular Hospital hadir sebagai pusat layanan jantung dengan tim dokter sub-spesialis yang berpengalaman dan didukung oleh peralatan medis yang lengkap dan mutakhir untuk penanganan diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, hingga aritmia. (RF)
Tim Dokter:
- dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K)
- dr. Faris Basalamah, Sp.JP (K)
- dr. Suko Adiarto, Sp.JP (K), Ph.D
- Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP (K)
- Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP(K)
Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait dengan penjelasan diatas, segera konsultasi ke dokter spesialis jantung, silahkan daftar di sini
Alamat:
Heartology Cardiovascular Hospital
Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, 12180
Ditinjau oleh:
dr. Harmeni Wijaya, MD
Marketing Director
Heartology Cardiovascular Hospital