TEVAR (Thoracic Endovascular Aneurysm Repair): Solusi Minim Invasif untuk Aneurisma Aorta Torakalis
Apa jadinya jika dinding pembuluh darah utama di dada Anda melemah tanpa gejala jelas—dan bisa pecah kapan saja? Inilah yang terjadi pada aneurisma aorta torakalis, kondisi serius yang sering tidak terdeteksi. Tapi kini, ada harapan baru: TEVAR, prosedur minim sayatan yang revolusioner. Tanpa operasi besar, tanpa pemulihan berbulan-bulan. Pelajari bagaimana teknologi ini dapat menyelamatkan hidup, mungkin bahkan hidup Anda atau orang terdekat Anda.
Tanpa gejala yang jelas, aneurisma aorta di dada bisa diam-diam mengancam nyawa. Tapi kini, ada solusi revolusioner tanpa harus menjalani operasi besar: TEVAR. Prosedur ini tidak hanya menyelamatkan, tapi juga memberi harapan baru untuk hidup yang lebih aktif dan nyaman. Temukan bagaimana teknologi ini bekerja.
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana cara dokter “menambal” pembuluh darah utama di dalam dada tanpa membuka dada sama sekali? Aneurisma aorta toraks—pelebaran berbahaya pada pembuluh darah terbesar di tubuh manusia—bisa meledak sewaktu-waktu dan mengancam nyawa. Namun berkat kemajuan teknologi medis, kini ada solusi revolusioner yang minim sayatan, cepat, dan efektif: TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair). Prosedur ini memungkinkan dokter memperbaiki dinding aorta yang melemah hanya melalui sayatan kecil di paha, tanpa perlu operasi besar.
TEVAR telah menjadi harapan baru, terutama bagi pasien lansia atau mereka yang berisiko tinggi bila menjalani operasi terbuka. Di tangan dokter spesialis yang berpengalaman dan dengan dukungan teknologi terkini, tindakan ini memberikan peluang hidup yang jauh lebih baik dengan proses pemulihan yang lebih ringan.
Artikel ini hadir untuk menjawab semua pertanyaan Anda tentang TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair)—dari definisi hingga proses pemulihan. Informasi di dalamnya dirancang agar mudah dipahami oleh masyarakat umum, tetapi tetap akurat berdasarkan panduan medis terkini. Anda akan menemukan penjelasan lengkap mengenai apa itu TEVAR?, siapa yang Memerlukan TEVAR, prosedur tatalaksana TEVAR, kelebihan utama TEVAR dibanding operasi terbuka, risiko dan efek samping TEVAR, proses pemulihan pasca TEVAR, hingga klarifikasi mitos seputar TEVAR.
Artikel ini juga bertujuan membantu Anda—atau orang terdekat Anda—membuat keputusan kesehatan yang lebih baik berdasarkan informasi terpercaya.
Apa Itu TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair)?
TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) adalah suatu prosedur bedah minimal invasif yang bertujuan memperkuat kembali dinding aorta toraks yang melemah tanpa membuka dada. Pelaksanaannya dilakukan melalui pembuluh darah, biasanya lewat sayatan kecil di pangkal paha. Dokter memasukkan stent graft—yaitu tabung logam berselubung kain—melalui kateter hingga mencapai area melemah pada aorta. Setelah ditempatkan, stent ini mengembang menyatu dengan dinding aorta, mengalihkan aliran darah dari area lemah tersebut. Hasilnya, tekanan darah tidak lagi membebani bagian aorta yang lemah, sehingga risiko terjadinya pecah (ruptur) atau diseksi dapat dicegah.
Prosedur ini dikenal lebih aman dibanding operasi terbuka konvensional karena tidak memerlukan pembedahan besar untuk membuka rongga dada—cukup melalui penelusuran kateter sistemik. Setelah stent graft dipasang dan posisi dikonfirmasi lewat sinar‑X (fluoroskopi), kateter dilepas, dan sayatan kecil ditutup dengan jahitan atau perban.
Siapa yang Memerlukan TEVAR?
TEVAR ditujukan bagi pasien dengan beragam kondisi aorta toraks yang serius. Berikut adalah kategori utama yang menjadi kandidat utama terapi ini:
1. Pasien dengan aneurisma aorta toraks signifikan
Aneurisma toraks dianggap signifikan ketika diameter aorta melebar melewati batas aman, biasanya sekitar 5,5 cm. Menurut panduan CHEST dan American Consensus 2010, TEVAR sangat direkomendasikan untuk aneurisma yang berdiameter ≥ 5,5 cm atau jika mengalami pertumbuhan cepat (lebih dari 0,5 cm dalam 6 bulan), serta pada aneurisma saccular atau pasca‑pseudoaneurisma. Dengan memasang stent graft, risiko pecahnya aneurisma dapat ditekan secara efektif.

2. Penderita diseksi aorta torakalis (aortic dissection)
Pada diseksi tipe B (lapisan aorta bagian bawah dada robek), TEVAR digunakan untuk menutup sobekan dan memperbaiki aliran darah. Panduan dari Society of Thoracic Surgeons menyebutkan bahwa TEVAR menjadi pilihan utama bagi diseksi akut atau subakut jika ada komplikasi dan anatomi mendukung . Prosedur ini dapat menurunkan angka kematian dibandingkan pengobatan medis atau operasi terbuka.
3. Kasus trauma aorta (robekan akibat kecelakaan)
Cedera aorta akibat trauma, seperti kecelakaan lalu lintas atau benturan hebat, dapat menyebabkan robekan yang mengancam jiwa. Sejak persetujuan FDA pada tahun 2012, TEVAR semakin banyak digunakan untuk menangani kondisi ini . Keuntungan utamanya: perbaikan cepat tanpa pembukaan dada penuh dan risiko komplikasi lebih rendah dibandingkan bedah terbuka.
4. Kondisi aorta kompleks lainnya – misalnya stenosis atau aneurisma cabang
Pada kasus penyakit aorta yang kompleks—misalnya melibatkan cabang pembuluh besar atau berada di lokasi sulit—dokter dapat menggunakan stent graft khusus seperti fenestrated atau branched graft. Teknologi ini membuka lubang atau cabang pada stent untuk mempertahankan aliran ke pembuluh penting, seperti di aorta lengkung atau dekat organ tinju seperti ginjal. Pasien lansia dengan aneurisma kompleks juga dapat diuntungkan; satu studi menunjukkan hasil baik bahkan untuk pasien usia delapan puluhan.
5. Faktor risiko lainnya – usia lanjut & komorbid tinggi
TEVAR sangat tepat untuk pasien lansia atau mereka dengan kondisi kesehatan lemah (seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, atau ginjal). Karena TEVAR lebih ringan secara fisiologis, prosedur ini mengurangi tekanan terhadap tubuh dibanding operasi terbuka. Usia lanjut dan multiple komorbiditas menjadi pertimbangan utama dalam memilih TEVAR.
📊 Fakta Penting:
- Di Amerika Serikat, ribuan pasien menjalani TEVAR per tahun: sekitar 47% untuk aneurisma, 47% untuk diseksi, dan 6% untuk kasus trauma.
- TEVAR telah digunakan sejak tahun 2005 sebagai prosedur yang semakin umum, karena menunjukkan angka mortalitas dan komplikasi yang lebih rendah dibandingkan operasi terbuka.
Prosedur TEVAR
TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) adalah prosedur minim invasif dengan tingkat keberhasilan tinggi. Berikut tahapannya:
1. Persiapan
Sebelum prosedur, pasien akan menjalani CT angiografi untuk memetakan kondisi aorta dan pembuluh darah akses (misalnya arteri femoralis). Dokter menggunakan pemetaan ini untuk menentukan ukuran dan posisi stent graft optimal.
Pasien juga akan mendapat penjelasan lengkap mengenai prosedur, kemungkinan komplikasi, serta pembatasan makanan dan obat-obatan (terutama pengencer darah)––karena persiapan ini penting untuk mengurangi risiko perdarahan.
📊 Fakta Penting: Pemetaan dengan CT angiografi mengurangi risiko kesalahan ukuran stent hingga 95% (Journal of Vascular Surgery).
2. Pemberian Bius
TEVAR bisa dilakukan dengan bius umum atau bius lokal plus sedasi, tergantung kondisi pasien. Tujuannya agar pasien nyaman dan tidak merasa sakit selama prosedur, sambil memungkinkan dokter bekerja secara optimal.
3. Akses Arteri
Proses dimulai dari sayatan kecil (1–2 cm) di lipat paha bagian dalam untuk mengakses arteri femoralis. Melalui sayatan ini, dokter memasukkan guidewire (kawat pandu) dan kateter khusus sebagai saluran menuju aorta.
Mengapa di Pangkal Paha?
Arteri femoralis cukup besar untuk alat TEVAR, tetapi bekas luka hampir tidak terlihat setelah sembuh.
4. Penempatan Kateter dan Stent

Dibantu alat sinar-X fluoroskopi, kateter dituntun melewati pembuluh hingga mencapai area aneurisma. Stent graft yang sudah dipasang di dalam kateter kemudian didorong ke lokasi target.
5. Ekspansi Stent
Setelah berada di posisi tepat, stent graft dilepaskan hingga mengembang seperti pegas, menempel di dinding aorta dan menggantikan lapisan lemah. Fungsi utamanya adalah mengalihkan aliran darah agar tidak membebani area aneurisma.
6. Penutupan
Setelah stent dipasang sempurna, kateter dan kawat pandu ditarik perlahan. Dokter menutup luka di paha dengan jahitan atau perban khusus. Umumnya, prosedur TEVAR berlangsung sekitar 2 jam, lebih cepat dibanding operasi terbuka (4-6 jam).
📌 Ringkasan Prosedur
Tahap | Tujuan |
---|---|
Persiapan | CT angiografi, kontrol obat & puasa |
Bius | Umum atau lokal + sedasi, memastikan pasien nyaman |
Pembuatan Akses | Sayatan kecil, pasang guidewire dan kateter |
Pengarahan Kateter | Sayatan kecil, pasang guidewire dan kateter |
Ekspansi Stent Graft | Stent graft dilepas dan mengembang |
Penutupan | Lepas alat, jahit/perban, selesai dalam ~2 jam |
Kelebihan Utama TEVAR dibanding Operasi Terbuka
Teknologi TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) telah mengubah penanganan aneurisma aorta dengan 5 keunggulan utama dibanding operasi konvensional.
1. Minim Sayatan (Hanya Bekas Kecil di Paha)
TEVAR hanya memerlukan sayatan kecil di lipatan paha (1–2 cm), berbeda dengan operasi terbuka yang harus membuka dada atau perut lebar-lebar. Akibatnya, nyeri pasca-op jauh lebih ringan dan luka sembuh lebih cepat. Nyeri pasca-TEVAR biasanya hanya mengalami ketidaknyamanan ringan, sementara pada operasi terbuka sering menyebabkan nyeri hebat dan lama sembuh.
2. Pemulihan Lebih Cepat
Pasien TEVAR umumnya hanya menjalani rawat inap selama 5–7 hari, dibandingkan rata-rata 12 hari untuk operasi terbuka. Aktivitas ringan bisa dimulai segera setelah pemulihan, sehingga pasien bisa kembali ke kehidupan normal lebih cepat.
3. Risiko Komplikasi Lebih Rendah
Berdasarkan data nasional, pasien TEVAR memiliki 60% lebih sedikit komplikasi dibanding operasi terbuka, termasuk stroke, gagal ginjal, dan infeksi. Studi Michigan Medicine juga menunjukkan stroke 2,5% dan kebutuhan cuci darah 0% pada TEVAR, jauh lebih rendah dibanding operasi terbuka (stroke 9,2%, cuci darah 3,3%).
Itu dikarenakan TEVAR tidak melibatkan penghentian sirkulasi darah atau pembukaan rongga tubuh.
4. Tingkat Keberhasilan 98-99%
TEVAR memiliki tingkat keberhasilan menutup aneurisma mencapai 98–99%, bahkan lebih tinggi dibanding operasi terbuka . Prosedur ini efektif menurunkan kematian terkait aorta—30‑day aortic-related mortality hanya 2–3% pada TEVAR, dibandingkan 8–12% pada operasi terbuka.
5. Pendarahan Minimal (Hampir Tanpa Transfusi)
Operasi TEVAR tidak membutuhkan prosedur besar atau klamping aorta, sehingga kehilangan darah selama tindakan sangat kecil. Data menunjukkan hanya 8% pasien TEVAR memerlukan transfusi, dibanding 66% pada pasien operasi terbuka. Ini mengurangi risiko anemia dan reaksi transfusi, serta mendorong pemulihan lebih cepat.
📊 Ringkasan Perbandingan Empiris
Aspek | TEVAR | Operasi Terbuka |
---|---|---|
Masa rawat inap | 5 hari | 12 hari |
Komplikasi | 60% lebih sedikit | |
Stroke | 2,5% | 9,2% |
Transfusi darah | 8% pasien | 66% pasien |
Mortality 30-hari | 2–3% | 8–12% |
Tingkat kesuksesan penutupan | 98–99% | Lebih rendah |
Risiko dan Efek Samping TEVAR
Meskipun TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) merupakan prosedur minim invasif dengan risiko lebih rendah dibanding operasi terbuka, tetap ada beberapa kemungkinan komplikasi dan potensi efek samping yang perlu dipahami.
1. Endoleak
Ini terjadi ketika darah masih mengalir ke kantong aneurisma karena graft tidak menyegel sempurna. Terdapat beberapa tipe endoleak—jenis I dan III khususnya berisiko tinggi menyebabkan ruptur. Data menunjukkan tingkat komplikasi TEVAR hingga 38%, dengan endoleak sebagai salah satu yang paling sering. Pasien dapat memerlukan tindakan ulang untuk memperbaikinya.
📊 Data Penting:
- Terjadi pada 10-20% kasus TEVAR.
- 80% endoleak ringan (tipe II) bisa sembuh sendiri dalam 6 bulan.
2. Infeksi (Risiko Sangat Rendah)
Meskipun jarang, infeksi bisa terjadi di area sayatan atau graft. Studi jangka panjang menunjukkan ada beberapa kasus infeksi graft dan trombosis intraluminal yang muncul dalam pemantauan lima tahun . Intervensi cepat dengan antibiotik atau tindakan tambahan sangat penting.
3. Migrasi Graft
Setelah pemasangan, graft bisa bergeser atau bahkan runtuh, tergantung kualitas pemasangan dan kondisi aorta. Kondisi ini dapat menimbulkan risiko serius dan memerlukan tindakan ulang endovaskular atau bedah terbuka.
4. Iskemia Saraf Tulang Belakang (Risiko Kelumpuhan Kaki)
Gangguan aliran darah ke saraf tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan (paraplegia). Risiko ini berkisar antara 0,8% hingga 8,6%, tergantung cakupan graft dan kondisi pasien. Menurut penelitian, rata-rata insiden sekitar 4–5%. Gejala ini bisa muncul segera atau tertunda, dan ditangani melalui pengelolaan tekanan darah, drainase cairan tulang belakang (CSF), dan prosedur lainnya.
5. Serangan Jantung atau Stroke
Seperti pada tindakan invasif lain, TEVAR dapat memicu serangan jantung atau stroke ringan karena emboli atau perubahan tekanan darah. Ini menjadi perhatian serius, terutama pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular.
6. Risiko Anestesi
Penggunaan bius umum atau sedasi tidak bebas risiko—ada potensi reaksi obat, mual, atau kondisi seperti hipotensi. Namun, risiko ini umumnya relatif rendah dan dapat dikontrol oleh tim anestesi berpengalaman.
📋 Statistik & Catatan Penting:
- Insiden iskemia spinal rata‑rata: 4–5%, dengan kisaran 0–10,3% berdasarkan seberapa panjang graft menutupi aorta.
- Studi lainnya menunjukkan paraplegia permanen/transien mencapai 3,7–6% ketika aorta distal juga ditangani.
- Sekitar 19–24% pasien TEVAR memerlukan tindakan ulang, dengan sebagian besar bersifat minor (misalnya pemasangan cuff tambahan atau embolisasi).
🌿 Catatan: Cuff merupakan bagian dari stent graft atau sistem kateter yang digunakan untuk mengamankan dan menempelkan perangkat tersebut pada dinding aorta.

Proses Pemulihan Pasca TEVAR
Setelah menjalani prosedur TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair), pemulihan yang optimal membutuhkan pemahaman tentang tahapan dan perawatan yang diperlukan. Berikut panduan berdasarkan protokol terkini dari Journal of the American College of Cardiology.
1. Periode Awal
Setelah prosedur, pasien akan dipantau di ICU selama 1–2 hari, sebelum dipindahkan ke ruang rawat biasa. Rata-rata, pasien dapat keluar dari rumah sakit dalam 1–7 hari, tergantung kondisi individu.
2. Pantangan Sementara
Aktivitas yang perlu dihindari:
- Mengemudi (7–10 hari) – refleks mungkin belum pulih sempurna.
- Mengangkat beban >5 kg (2 minggu) – risiko perdarahan di bekas sayatan.
- Olahraga berat atau posisi membungkuk ekstrem.
Yang Boleh Dilakukan:
- Mandi air biasa setelah 48 jam (hindari air panas/berendam).
- Berjalan kaki ringan di rumah (10–15 menit/hari).
3. Pemulihan Bertahap
Tahapan Aktivitas:
- Minggu 3–4: Jalan kaki 20–30 menit/hari, naik-turun tangga pelan.
- Minggu 5–8: Bisa kembali kerja kantor (non-fisik), bersepeda statis.
Gaya Hidup Pendukung:
- Diet: Rendah garam (<2.000 mg/hari) dan tinggi serat untuk kontrol tekanan darah.
- Olahraga: Aerobik ringan (jalan cepat, renang) 3x/minggu – konsultasi dulu dengan dokter.
📊 Fakta Penting: Pasien TEVAR yang rutin berjalan kaki memiliki risiko 40% lebih rendah mengalami komplikasi jangka panjang.
4. Tindak Lanjut Berkala
Pemantauan rutin diperlukan untuk memastikan graft tetap stabil dan tidak terjadi komplikasi:
Waktu | Jenis Pemeriksaan | Tujuan |
---|---|---|
1 bulan | CT-Angiografi | Memastikan stent tidak bocor |
6 bulan | USG Doppler / CT-Angiografi | Memantau aliran darah |
12 bulan | CT-Angiografi | Evaluasi jangka panjang |
Setiap 1 Tahun | CT-Angiografi / X-ray | Mendeteksi dini masalah baru |
5. Monitoring Jangka Panjang
Seumur hidup, pasien perlu:
- Mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan kondisi jantung.
- Meminum obat seperti antiplatelet atau antihipertensi sesuai resep.
- Evaluasi rutin jika ada kondisi penyerta (misalnya diabetes atau penyakit jantung)
⚠️Peringatan!
- Langsung ke IGD jika nyeri dada mendadak, kaki lemas tiba-tiba, atau pingsan.
- Jangan lewatkan kontrol tahunan – 30% masalah stent baru muncul setelah 5 tahun.
✅ Tips Tambahan
- Pastikan stoma luka tetap bersih; jika muncul kemerahan, bengkak, nanah, segera hubungi dokter.
- Ikuti jadwal kontrol CT dan konsultasi dengan tepat waktu.
Perbandingan TEVAR dengan Operasi Terbuka Aorta
Ketika menghadapi aneurisma aorta toraks, pasien sering dihadapkan pada dua pilihan penanganan: TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) atau operasi terbuka. Berikut perbandingan lengkap berdasarkan pedoman terbaru European Society for Vascular Surgery.
1. Teknik Operasi
- TEVAR dilakukan melalui sayatan kecil di lipatan paha, menggunakan kateter untuk memasang stent graft tanpa membuka dada atau perut.
- Operasi terbuka memerlukan sayatan besar untuk membuka rongga dada atau perut, serta pemasangan graft secara langsung ke aorta.
2. Risiko Operasi
- TEVAR memiliki angka kelangsungan hidup (1‑bulan pascaoperasi) sekitar 98 %, menandakan tingkat keamanan yang tinggi. Sementara itu, operasi terbuka menunjukkan tingkat kelangsungan hidup antara 88–94 %.
- Pasien TEVAR lebih kecil risikonya terhadap komplikasi seperti infeksi dada atau gagal napas karena tidak membuka rongga dada.
3. Waktu Pemulihan
Perbandingan Timeline Pemulihan:
Aktivitas | TEVAR | Operasi Terbuka |
---|---|---|
Rawat Inap | 1-3 hari | 7-14 hari |
Mobilisasi | 6-24 jam | 3-5 hari |
Kembali Bekerja | 1-2 minggu | 6-8 minggu |
Olahraga Penuh | 4-6 minggu | 3-6 bulan |
4. Hasil Akhir
Persamaan:
- Keduanya efektif menutup aneurisma (95-99% keberhasilan).
- Memerlukan kontrol rutin jangka panjang.
Keunggulan TEVAR:
- Tidak mengganggu organ lain (jantung, paru) selama operasi.
- Risiko gangguan saraf lebih rendah (1-2% vs 5-8%).
- Hasil kosmetik lebih baik (hanya bekas kecil di paha).
💡 Perhatian:
- TEVAR membutuhkan teknologi canggih dan ahli berpengalaman.
- Ada kemungkinan butuh operasi ulang jika terjadi endoleak (10-20% kasus).
Mitos Umum dan Klarifikasinya
Mitos: “Hanya operasi besar yang bisa menyelesaikan aneurisma.”
Fakta: TEVAR terbukti setara atau lebih baik dalam banyak kasus. Data menunjukkan keberhasilan TEVAR sangat tinggi (~99%), sementara risikonya lebih rendah daripada operasi terbuka.
—
Mitos: “Setelah TEVAR selesai, aorta jadi sempurna tanpa perlu tindak lanjut.”
Fakta: Meskipun TEVAR menguatkan aorta, pasien tetap perlu pemeriksaan rutin. Stent perlu dipantau agar tidak bergeser atau bocor (endoleak). Dokter akan menjadwalkan CT-Angiografi berkala sebagai tindak lanjut.
—
Mitos: “TEVAR berarti pasien tinggal pulang dan tidak perlu istirahat.”
Fakta: Walau recovery TEVAR lebih cepat daripada operasi terbuka, pasien tetap butuh istirahat awal (beberapa minggu) dan pelan-pelan kembali beraktivitas. Pasien tetap mengalami beberapa ketidaknyamanan pasca-op (meski ringan) dan perlu mengikuti anjuran dokter.
—
Mitos: “TEVAR hanya untuk orang berusia tua.”
Fakta: Memang banyak pasien aneurisma adalah lansia, tetapi usia bukanlah batasan mutlak. Siapa pun yang memiliki indikasi medis (aneurisma besar atau diseksi) bisa dipertimbangkan menjalani TEVAR, termasuk pasien usia menengah.
Kesimpulan
TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) merupakan inovasi besar dalam pengobatan aneurisma aorta torakalis. Dengan pendekatan minimal invasif—melalui pembuluh darah, bukan operasi terbuka—TEVAR mampu mengalihkan aliran darah dari bagian aorta yang melemah, sehingga mencegah pecahnya pembuluh darah besar ini.
Dibandingkan operasi terbuka, TEVAR lebih ringan bagi tubuh, masa pemulihan lebih singkat, dan risiko komplikasi juga lebih rendah. Ini menjadikannya pilihan ideal, terutama bagi pasien lanjut usia atau mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbiditas).
Tindakan Dini Sangat Penting
Aneurisma aorta torakalis seringkali berkembang tanpa gejala berarti—hingga suatu saat dapat pecah dan menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki faktor risiko seperti:
- Riwayat merokok jangka panjang
- Hipertensi kronis
- Usia lanjut
- Riwayat aneurisma dalam keluarga
Jika Anda mulai mengalami keluhan seperti nyeri dada tajam, napas pendek, atau denyut terasa kuat di dada/punggung, segera konsultasikan ke dokter. Deteksi dan penanganan dini sangat menentukan keselamatan Anda.
Konsultasi dengan Spesialis adalah Langkah Bijak
Tidak semua aneurisma perlu tindakan. Namun, bila diameter aneurisma terus membesar atau berisiko tinggi pecah, TEVAR dapat menjadi pilihan tindakan yang tepat.
Bicarakan dengan dokter spesialis bedah vaskular atau spesialis jantung. Mereka akan membantu Anda memahami:
- Apakah TEVAR sesuai dengan kondisi Anda
- Risiko dan manfaat prosedur
- Pemeriksaan lanjutan atau imaging yang dibutuhkan
🌟 Ingatlah!
Aneurisma aorta bukan hal yang bisa ditunda. Penanganan lebih awal = peluang hidup yang lebih besar.
TEVAR memberi harapan baru untuk hidup yang lebih aman, aktif, dan berkualitas bagi pasien dengan risiko tinggi.
Mengapa Memilih Heartology untuk Penanganan Masalah Kardiovaskular
Memilih tempat yang tepat untuk menangani penyakit jantung bukan keputusan kecil. Di Heartology Cardiovascular Hospital, kami percaya bahwa setiap detak jantung adalah kehidupan yang berharga. Karena itu, kami menghadirkan layanan kardiovaskular menyeluruh dengan standar tertinggi—bukan hanya dalam hal teknologi dan keahlian medis, tetapi juga dalam hal kepedulian terhadap kenyamanan dan harapan pasien.
1. Rumah Sakit Khusus Kardiovaskular dengan Layanan Komprehensif
Heartology bukan rumah sakit umum, melainkan rumah sakit khusus jantung dan pembuluh darah yang memberikan layanan secara menyeluruh—mulai dari diagnosis, pemantauan, tindakan minimal invasif, hingga operasi kompleks.
- Aortic Center, pusat penanganan untuk segala kondisi abnormal pada pembuluh darah utama dengan tim ahli dan teknologi canggih.
- Cardiac Diagnostic Center, pusat diagnosis jantung dengan teknologi canggih untuk deteksi dini yang akurat untuk berbagai kondisi kardiovaskular.
- Interventional Cardiology Center, pusat intervensi kardiologi dengan prosedur minimal invasif untuk penanganan penyakit jantung secara efektif dan cepat.
- Minimally Invasive Cardiac Surgery Center, pusat bedah jantung, paru, dan pembuluh darah oleh tim ahli bedah toraks dan kardiovaskular terkemuka.
2. Tim Dokter Subspesialis Jantung Berpengalaman
Heartology memiliki tim dokter spesialis jantung yang telah menangani ribuan kasus kompleks, mulai dari aneurisma aorta torakalis, diseksi aorta, hingga tindakan intervensi seperti TEVAR dan EVAR.
Kami dipimpin oleh para ahli dengan pengalaman panjang baik di dalam maupun luar negeri, serta aktif mengikuti pelatihan dan konferensi internasional untuk terus memperbarui keahlian mereka.
Pasien akan ditangani secara multidisiplin—melibatkan spesialis jantung, bedah vaskular, radiologi intervensi, dan anestesi—untuk memastikan keputusan medis terbaik.
Dokter ahli penanganan gangguan aorta di Heartology Cardiovascular Hospital:
3. Dukungan Teknologi Medis Tercanggih di Indonesia
Heartology dilengkapi dengan peralatan medis mutakhir yang memungkinkan diagnosis dan terapi yang lebih akurat dan efisien. Beberapa teknologi unggulan yang tersedia meliputi:
- EnSite X EP System: Untuk pemetaan elektrofisiologi jantung secara real-time.
- HD Grid 3D: Menyediakan gambaran tiga dimensi aktivitas listrik jantung.
- Intravascular Ultrasound (IVUS): Untuk visualisasi detail dinding arteri koroner.
- Fractional Flow Reserve (FFR): Mengukur aliran darah dan menentukan kebutuhan intervensi.
- CT-Scan 512 Slice: Memberikan gambaran jantung dan pembuluh darah dengan resolusi tinggi.
Teknologi ini memungkinkan diagnosis lebih akurat dan tindakan minim invasif dengan risiko lebih rendah.
4. Pendekatan Pasien-Sentris
Di Heartology, pasien bukan hanya “kasus medis”—tetapi manusia seutuhnya yang butuh perhatian, empati, dan kenyamanan emosional.
Kami menerapkan prinsip patient-centered care, yaitu:
- Setiap keputusan medis selalu dikomunikasikan secara jelas dan transparan.
- Pendamping pasien diberi ruang untuk terlibat aktif.
- Perawat pendamping siap membantu pasien merasa lebih tenang selama masa perawatan.
Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan tingkat kepuasan dan kepercayaan pasien, serta mempercepat pemulihan secara menyeluruh.
5. Kenyamanan Ruang Perawatan dan Pendamping
Di Heartology Cardiovascular Hospital, kami memahami bahwa lingkungan yang nyaman dapat mempercepat proses pemulihan. Oleh karena itu, Heartology menyediakan fasilitas rawat inap yang dirancang untuk memberikan suasana yang nyaman dan mendukung proses penyembuhan pasien serta kenyamanan bagi pendamping.
Dengan kombinasi tim medis berpengalaman, teknologi canggih, pendekatan pasien-sentris, dan fasilitas perawatan yang nyaman, Heartology Cardiovascular Hospital berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya dalam menjaga kesehatan jantung Anda.
6. Terakreditasi Paripurna dan Reputasi Sebagai Rumah Sakit Rujukan
Sejak resmi dibuka pada 25 November 2023, Heartology Cardiovascular Hospital telah menjadi rumah sakit rujukan utama untuk kasus-kasus jantung kompleks dari seluruh Indonesia. Kami juga telah terakreditasi dengan predikat Paripurna dari Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-KPRS), menunjukkan komitmen kami terhadap standar tertinggi keselamatan dan kualitas layanan.
Memilih rumah sakit untuk penanganan pecah pembuluh dara (aneurisma) adalah keputusan besar. Di Heartology, kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan perawatan terbaik—baik dari sisi medis, teknologi, maupun empati.
Dengan tim dokter ahli, fasilitas modern, pendekatan multidisipliner, dan fokus pada kenyamanan pasien, Heartology siap menjadi mitra terpercaya dalam menjaga detak jantung Anda.

Penutup
Penyakit jantung dan pembuluh darah sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya yang tidak selalu terasa hingga kondisi sudah parah. Namun, kabar baiknya adalah: dengan deteksi dini dan penanganan tepat, banyak kasus dapat dicegah atau dikendalikan sebelum berkembang menjadi komplikasi serius.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar penyakit kardiovaskular dapat dicegah melalui deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko.
Masalah Jantung dan Pembuluh Darah Bisa Ditangani dengan Baik
Berbagai gangguan kardiovaskular—termasuk aneurisma aorta—dapat ditangani secara efektif bila dikenali dan diobati sejak dini. Dengan kemajuan teknologi seperti Endovascular Aneurysm Repair (EVAR), pasien kini memiliki pilihan penanganan yang lebih aman, minimal invasif, dan memiliki waktu pemulihan yang jauh lebih cepat dibanding operasi konvensional.
Menurut data dari American Heart Association, deteksi dini aneurisma aorta dapat menurunkan risiko kematian secara signifikan. Bahkan, keberhasilan prosedur EVAR terus meningkat dalam dua dekade terakhir, terutama berkat kolaborasi tim medis multidisiplin dan penggunaan teknologi modern.
Deteksi dan Tindakan Proaktif Adalah Kunci
Jika Anda memiliki faktor risiko seperti:
- Riwayat keluarga dengan aneurisma atau penyakit jantung,
- Kebiasaan merokok,
- Hipertensi kronis,
- Atau mengalami nyeri perut/pinggang mendadak yang tidak biasa,
jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Deteksi dini adalah langkah pertama menuju perlindungan nyawa. Ingat, aneurisma seringkali tidak menimbulkan gejala sampai terjadi komplikasi serius seperti robekan aorta—yang bisa berakibat fatal.
Jangan tunggu sampai terlambat.
Lakukan pemeriksaan jantung dan pembuluh darah secara berkala. Konsultasikan dengan dokter spesialis yang Anda percaya.
Pencegahan hari ini adalah perlindungan untuk masa depan!
Pertanyaan Umum Seputar TEVAR (Thoracic Endovascular Aneurysm Repair)
Berikut ini beberapa pertanyaan seputar TEVAR (Thoracic Endovascular Aneurysm Repair) yang seringkali ditanyakan oleh masyarakat di Indonesia pada umumnya.
Apa itu TEVAR?
TEVAR adalah prosedur endovaskular minimal invasif untuk memperbaiki aneurisma atau diseksi di aorta bagian dada. Dokter memasukkan stent graft lewat pembuluh darah untuk menyangga dinding aorta tanpa membuka dada.
Bagaimana cara kerja TEVAR?
Melalui sayatan kecil di paha, kateter berisi stent graft dialirkan ke aorta. Stent dilepas dan mengembang di lokasi aneurisma, menutupnya dari dalam. Aliran darah pun teralih ke dalam graft, mengurangi tekanan pada area lemah.
Siapa saja yang cocok menjalani TEVAR?
Pasien dengan aneurisma aorta toraks yang sudah melebar atau pasien dengan diseksi aorta umumnya memenuhi kriteria. Indikasi spesifik ditentukan dokter berdasarkan ukuran aneurisma, lokasi, dan kondisi kesehatan umum. Pasien berisiko tinggi untuk operasi terbuka sering direkomendasikan TEVAR.
Berapa lama rawat inap setelah TEVAR?
Rata-rata pasien hanya perlu dirawat 1–7 hari di rumah sakit. Ini jauh lebih singkat dibanding operasi terbuka yang dapat mencapai beberapa minggu. Banyak pasien sudah merasakan perbedaan nyaman dalam beberapa hari pasca-prosedur.
Apakah TEVAR sakit?
Prosedur dilakukan dengan bius (umum atau lokal), sehingga selama operasi pasien tidak merasakan nyeri. Setelahnya mungkin ada sedikit nyeri di area luka paha, namun umumnya ringan dan dapat diatasi obat pereda nyeri.
Berapa lama pemulihan penuh TEVAR?
Kebanyakan orang dapat kembali melakukan aktivitas ringan dalam 1–2 minggu. Namun perlu 4–6 minggu untuk benar-benar pulih dan rutin kontrol. Dokter akan menyarankan kapan Anda bisa berolahraga intens atau bekerja kembali.
Apakah TEVAR cocok untuk semua aneurisma aorta?
TEVAR paling sesuai untuk aneurisma di bagian dada (toraks) tertentu. Aneurisma di aorta perut (abdomen) biasanya diatasi dengan prosedur sejenis bernama EVAR. Dokter akan mengevaluasi lokasi dan bentuk aneurisma Anda untuk menentukan prosedur terbaik.