Heartology Cardiovascular Hospital - Sebaiknya ibu hamil mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan aritmia janin. Karena, kondisi ini bisa menyebabkan masalah pada bayi dalam kandungan, bahkan bisa fatal.
Gangguan detak jantung pada bayi, atau aritmia janin, dapat menjadi pertanda kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Dokter akan menentukan tindakan pengobatan yang harus dilakukan, meskipun tidak semua masalah detak jantung harus diobati. Selain itu, ibu hamil juga harus berbagai fakta yang berkaitan dengan aritmia janin supaya memahami terkait gangguan ini. Simak selengkapnya di sini!
Fakta Tentang Aritmia Janin yang Harus Diketahui
1. Seberapa sering masalah ini terjadi?
Gangguan aritmia terhadap janin terjadi sekitar 1 dari 200 kehamilan, atau setara dengan 2 persen dari total kehamilan. Akan tetapi, terdapat beberapa risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan janin pada ibu hamil mengalami kondisi ini, yaitu:
- Menderita penyakit autoimun tertentu, seperti lupus atau penyakit Sjögren.
- Mengalami fenilketonuria.
- Mempunyai diabetes sejak sebelum hamil atau selama kehamilan (gestasional).
- Pernah mengalami blok jantung janin dalam kehamilan sebelumnya.
- Hamil melalui fertilisasi in vitro, dan lain-lain.
2. Tidak selalu berkaitan dengan masalah jantung
Pada dasarnya, janin yang mengalami masalah detak jantung tidak terus menerus disebabkan oleh kelainan pada organ tersebut. Ternyata, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan masalah ini terjadi, seperti peradangan atau ketidakseimbangan elektrolit. Bahkan beberapa kasus belum diketahui penyebabnya.
3. Dampak buruk sebelum bayi lahir
Gangguan aritmia pada janin dapat menyebabkan sedikit masalah atau tidak berpengaruh apa pun. Dalam kasus yang jarang, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung dalam rahim atau saat janin dilahirkan.
Apabila detak jantung lambat (bradikardia) terjadi, ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Ketika dibiarkan, gangguan ini bisa menyebabkan gagal jantung, bahkan kematian janin. Apabila ini terdeteksi di akhir kehamilan, persalinan segera mungkin diperlukan.
Selain itu, jika detak jantung terlalu cepat (takikardia), kondisi ini dapat disebabkan oleh masalah saraf yang bertanggung jawab terhadap detak jantung. Jika kondisi ini terus dibiarkan, salah satu risikonya yaitu gagal jantung.
4. Tindakan yang dapat dilakukan
Apabila dianggap tidak ada masalah yang terjadi pada janin, dokter cukup melakukan pemantauan secara rutin sebelum persalinan. Jika detak jantung terlalu cepat, pemberian obat mungkin dibutuhkan yang dikonsumsi oleh sang ibu atau melalui plasenta.
5. Melakukan persalinan yang aman dilakukan
Operasi caesar harus dilakukan jika janin mengalami tanda-tanda masalah kesehatan atau persalinan prematur. Persalinan bedah tersebut mungkin dilakukan karena alasan kesehatan atau keselamatan.
Tapi, seorang ibu hamil yang mempunyai janin dengan masalah aritmia disarankan untuk melahirkan di rumah sakit, terutama yang mempunyai akses ke perawatan intensif neonatal khusus (NICU). Ketika kondisi yang memerlukan tindakan medis dibutuhkan, maka tindakan segera dapat langsung dilakukan.
Itulah beberapa fakta yang harus diketahui tentang aritmia pada janin. Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin mengenai kehamilan, supaya tindakan penanganan segera terkait masalah kesehatan bisa langsung mendapat tindakan. Semakin dini masalah pada janin terdeteksi, semakin cepat pengobatan yang dilakukan
Heartology Cardiovascular Hospital hadir sebagai pusat layanan jantung dengan tim dokter sub-spesialis yang berpengalaman dan didukung oleh peralatan medis yang lengkap dan mutakhir untuk penanganan diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, hingga aritmia. (RF)
Tim Dokter:
Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait dengan penjelasan diatas, segera konsultasi ke dokter spesialis jantung, silahkan daftar di sini
Alamat:
Heartology Cardiovascular Hospital
Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, 12180
Ditinjau oleh:
dr. Harmeni Wijaya, MD
Marketing Director
Heartology Cardiovascular Hospital