Wawasan Medis

Waspadai Varises! Kenali Penyebab, Tanda-Tanda, Pengobatan, dan Pencegahannya

14 October 2024

Apa itu Varises?

Penyebab Varises

Gejala dan Tanda-Tanda Varises

Metode Diagnosis Varises

Pilihan Pengobatan untuk Varises

Pencegahan dan Manajemen Varises

Varises adalah masalah kesehatan yang sering dialami banyak orang, ditandai dengan munculnya pembuluh darah yang bengkak dan berliku-liku terutama di kaki. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi penampilan, tetapi juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan komplikasi kesehatan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu varises, bagaimana pembentukannya, hingga berbagai cara untuk mengelola dan mencegahnya.


Apa itu Varises?

Varises adalah kondisi dimana terjadi insufisiensi katup vena secara kronik. Secara klinis, varises dapat dilihat dari pembuluh darah yang tampak biru, berkelok-kelok, dan berukuran besar, selalu tampak jelas dan dalam banyak kasus dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Umumnya, varises paling sering terlihat pada kaki karena tekanan berdiri atau berjalan yang menyebabkan peningkatan tekanan di pembuluh darah bagian bawah tubuh. 

Sistem pembuluh darah vena bertanggung jawab untuk mengembalikan darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Normalnya, vena memiliki katup satu arah yang menjaga darah mengalir ke arah yang benar tanpa kembali ke belakang. Ketika katup ini melemah atau rusak, darah bisa mengumpul di dalam vena, menyebabkan pembengkakan dan akhirnya terbentuklah varises. 

Bagaimana Varises Terbentuk? 

Pembentukan varises dimulai ketika katup di dalam pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik. Katup ini bertugas mencegah darah mengalir mundur seiring aliran darah ke jantung. Ketika katup melemah, darah dapat mengalir mundur dan berkumpul di vena. Tekanan dari darah yang terkumpul ini menyebabkan dinding vena meregang dan melengkung, membuat vena tampak menonjol di bawah kulit.

Bagaimana Varises Terbentuk
Sumber: Vein Health Institute

Faktor-faktor seperti usia lanjut, genetika, kegemukan, dan kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya varises. Selain itu, kebiasaan berdiri atau duduk dalam waktu lama tanpa bergerak juga dapat berkontribusi terhadap pembentukan varises, karena memengaruhi aliran darah yang lancar di pembuluh vena. 

Meskipun varises sering diperhatikan sebagai masalah estetika, mereka juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan komplikasi, termasuk nyeri, pembengkakan, atau dalam kasus yang parah, masalah sirkulasi.


Penyebab Varises

Penyebab varises dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetika hingga gaya hidup. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu Anda mengetahui cara pencegahan dan pengelolaannya. 

Faktor Genetik dan Hereditas 

Genetika memainkan peran penting dalam pembentukan varises. Jika anggota keluarga Anda, seperti orang tua atau saudara kandung, memiliki varises, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya. Gen yang diwariskan dapat memengaruhi kekuatan dinding vena dan katup di dalamnya, yang berpotensi menyebabkan kelemahan vena dan pembentukan varises. Studi menunjukkan bahwa sekitar 80% penderita varises memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa

Kontribusi Gaya Hidup 

Gaya hidup juga berperan signifikan dalam risiko pengembangan varises. Pekerjaan yang mengharuskan Anda berdiri atau duduk untuk waktu lama, seperti pekerjaan di bidang perhotelan atau kantor, dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah vena di kaki. Kurangnya aktivitas fisik menurunkan sirkulasi darah, memungkinkan darah menumpuk di vena dan menyebabkan varises. 

Sebaliknya, olahraga teratur seperti berjalan atau berenang meningkatkan sirkulasi darah dan kekuatan otot, membantu mencegah varises. Pola makan yang buruk, terutama yang tinggi garam, dapat menyebabkan retensi cairan dan tekanan ekstra pada vena, turut berkontribusi terhadap pembentukan varises. 

Pengaruh Kehamilan dan Perubahan Hormonal 

Kehamilan memperbesar risiko varises karena peningkatan volume darah dalam tubuh yang menambah beban pada vena. Ini ditambah dengan perubahan hormonal yang melemaskan dinding vena untuk memungkinkan aliran darah lebih besar, meningkatkan risiko varises. Selain itu, pertumbuhan janin memberi tekanan pada vena di daerah panggul, menghambat aliran darah dari kaki kembali ke jantung. Biasanya, varises yang berkembang selama kehamilan membaik dalam waktu tiga sampai 12 bulan setelah melahirkan. 

Pengaruh Usia dan Jenis Kelamin 

Usia juga merupakan faktor utama; seiring bertambahnya usia, pembuluh darah dan katup secara alami melemah, meningkatkan risiko varises. Wanita lebih rentan terhadap varises dibandingkan pria, sebagian besar karena pengaruh hormonal. Hormon seperti estrogen dapat melemahkan dinding pembuluh darah, dan penggunaan kontrasepsi oral atau terapi penggantian hormon dapat meningkatkan risiko lebih lanjut.


Gejala dan Tanda-Tanda Varises

Mengidentifikasi gejala dan tanda-tanda varises adalah langkah penting dalam memahami dan mengelola kondisi ini. Varises bukan hanya masalah estetika; mereka juga dapat menimbulkan berbagai ketidaknyamanan dan komplikasi kesehatan. 

Gejala Umum Varises 

  • Nyeri: Seringkali dirasakan di kaki, terutama setelah lama berdiri atau duduk. Nyeri ini bisa terasa seperti kaki berat atau pegal. 
  • Pembengkakan: Terutama di pergelangan kaki atau area yang terkena varises. Pembengkakan akan lebih terlihat setelah hari yang panjang dengan banyak aktivitas. 
  • Gatal-gatal: Rasa gatal di sekitar vena yang menonjol. Ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan kadang disalahartikan sebagai kulit kering. 

Tanda-Tanda Visual 

  • Urat Menonjol: Urat yang berkelok-kelok, menonjol di permukaan kulit, umumnya berwarna biru atau ungu. Pembuluh darah yang terjatuh ini sangat terlihat saat berdiri. 
  • Perubahan Kulit: Kulit di sekitar area yang terkena dapat berubah warna atau menjadi lebih gelap, seringkali terlihat dekat dengan varises. 
  • Komplikasi yang Mungkin Terjadi 
  • Ulkus Kulit: Luka yang menyakitkan bisa berkembang di kulit dekat pergelangan kaki ketika tekanan meningkat di pembuluh darah tersebut. Ulkus ini sulit sembuh dan memerlukan perawatan medis segera. 
  • Tromboflebitis: Peradangan vena yang menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri di daerah urat. Kondisi ini memerlukan perhatian medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Metode Diagnosis Varises

Untuk memastikan diagnosis varises yang tepat, dokter memanfaatkan berbagai metode yang dapat membantu memahami kondisi vena pasien secara menyeluruh. Berikut ini adalah cara-cara yang umum digunakan, mulai dari pemeriksaan fisik langsung hingga penggunaan teknologi canggih seperti Doppler ultrasound dan venografi. 

Pemeriksaan Fisik yang Dilakukan oleh Dokter 

Pada tahap awal diagnosis varises, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi pasien. Proses ini meliputi: 

  1. Observasi Langsung: Dokter akan mengamati area tubuh yang terkena untuk melihat pembuluh darah yang menonjol dan perubahan warna kulit. Seringkali, pasien akan diminta berdiri agar pembuluh darah terlihat lebih jelas. 
  2. Palpasi: Dokter mungkin menekan lembut area yang terkena untuk merasakan apakah ada pembengkakan atau sensasi nyeri. Ini membantu menilai kesehatan pembuluh darah secara umum. 
  3. Riwayat Gejala: Pasien diminta menjelaskan gejala yang dialami, seperti rasa nyeri atau berat di kaki, dan apakah ada faktor seperti lama berdiri atau aktivitas yang memperburuk gejala. 

Penggunaan Doppler Ultrasound dan Venografi 

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kondisi vena, dokter dapat menggunakan teknik pencitraan yang lebih canggih seperti: 

  • Doppler Ultrasound: adalah metode diagnosa varises dengan menggunakan gelombang suara untuk memeriksa aliran darah dalam pembuluh vena. Ini sangat efektif untuk menilai apakah katup di dalam vena berfungsi dengan baik dan menangkap adanya aliran darah yang tidak normal. Prosedur non-invasif ini berlangsung cepat dan tanpa rasa sakit, di mana sebuah perangkat kecil ditempelkan pada kulit untuk mendapatkan gambar dari aliran darah.
Diagnosa Varises dengan Ultrasound
Diagnosa Varises dengan Ultrasound | Sumber: Medfin

Pendekatan ini membantu dokter menentukan sejauh mana varises berkembang dan merencanakan perawatan yang paling tepat untuk setiap pasien.


Pilihan Pengobatan untuk Varises

Berikut adalah pilihan pengobatan untuk varises yang bisa dilakukan, tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kesehatan pasien: 

Penanganan Non-Bedah 

Terapi kompresi adalah salah satu metode yang sering direkomendasikan untuk varises. Ini melibatkan pemakaian stoking khusus yang memberikan tekanan pada kaki untuk meningkatkan sirkulasi darah kembali ke jantung, mengurangi pembengkakan, dan mencegah penggumpalan darah pada pembuluh vena

Selain itu, perubahan gaya hidup seperti meningkatkan aktivitas fisik dengan olahraga ringan seperti berjalan atau berenang, serta menjaga pola makan sehat yang rendah garam dan seimbang, dapat membantu mencegah dan mengurangi gejala varises. 

Prosedur Bedah Minimal-Invasif 

Prosedur bedah minimal-invasif menawarkan solusi efektif dan relatif nyaman bagi penderita varises yang mencari cara untuk menghilangkan gejala yang mengganggu tanpa melalui operasi besar. Metode ini, yang meliputi skleroterapi, endovenous laser treatment (EVLT), dan ablasi frekuensi radio. 

  • Skleroterapi: adalah teknik yang melibatkan penyuntikan cairan khusus ke dalam vena yang terkena untuk menyebabkan penyusutan dan penutupan vena tersebut. 
  • Endovenous Laser Treatment (EVLT): adalah teknik penanganan varises dengan menggunakan energi laser untuk menutup vena yang bermasalah dari dalam. 
  • Ablasi Frekuensi Radio: merupakan metode lainnya yang menggunakan teknologi frekuensi radio untuk memanaskan dan menutup vena. 

Ketiga prosedur ini dikenal minim rasa sakit dan biasanya memiliki waktu pemulihan yang cepat, sehingga pasien dapat segera melanjutkan aktivitas sehari-hari. 

Operasi Konvensional 

Untuk kasus varises yang lebih parah, Vein Stripping dan Ligasi mungkin diperlukan. Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan kecil untuk mengangkat atau mengikat vena yang rusak. Meskipun waktu pemulihannya lebih lama dibandingkan dengan prosedur minimal-invasif, operasi konvensional dapat sangat efektif dalam mengatasi varises yang berukuran besar dan kompleks. 

Konsultasi dengan dokter adalah langkah penting untuk menentukan pengobatan yang paling cocok, memastikan bahwa setiap pilihan diambil berdasarkan kebutuhan dan kondisi kesehatan pasien.


Pencegahan dan Manajemen Varises

Mencegah dan mengelola varises merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah Anda, terutama jika Anda berisiko tinggi mengalami kondisi ini. Berikut adalah beberapa tips pencegahan dan manajemen yang dapat membantu: 

Tips Pencegahan untuk Mengurangi Risiko Varises 

  1. Aktivitas Fisik Rutin: Melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah di kaki dan memperkuat otot betis yang membantu memompa darah kembali ke jantung. 
  2. Jaga Berat Badan Ideal: Berat badan berlebih menambah tekanan pada vena, terutama di kaki. Dengan menjaga berat badan yang sehat, Anda dapat mengurangi risiko berkembangnya varises. 
  3. Hindari Berdiri atau Duduk Terlalu Lama: Mengambil jeda untuk bergerak jika pekerjaan Anda mengharuskan berdiri atau duduk terlalu lama dapat membantu mencegah pembentukan varises. Cobalah untuk bergerak setiap beberapa menit untuk melancarkan aliran darah. 
  4. Gunakan Pakaian Longgar: Pakaian ketat dapat menghambat sirkulasi. Pilih pakaian yang tidak membatasi aliran darah di kaki. 
  5. Elevasi Kaki: Ketika duduk atau berbaring, cobalah untuk mengangkat kaki setinggi mungkin untuk membantu aliran darah kembali ke jantung dengan mudah.

Manajemen Varises yang Sudah Ada 

  1. Perawatan Diri
    1. Menggunakan Stoking Kompresi: Alat ini dapat membantu meringankan gejala dengan memfasilitasi aliran balik darah ke jantung. 
    2. Pola Makan Seimbang: Mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah garam dapat mengurangi risiko pembengkakan dan menjaga kesehatan pembuluh darah. 
  2. Terapi Berkelanjutan
    1. Konsultasi Rutin dengan Dokter: Memastikan Anda memonitor perkembangan kondisi dan mendapatkan penanganan tepat waktu penting dalam mencegah pemburukan. 
    2. Prosedur Medis: Jika diperlukan, bicarakan dengan dokter tentang langkah-langkah lebih lanjut seperti terapi bedah minimal-invasif, yang bisa sesuai untuk kondisi Anda.

Artikel ditinjau oleh : dr. Emanoel Oepangat, Sp.JP(K)


Pertanyaan Umum Seputar Varises

Berikut ini beberapa pertanyaan seputar varises yang seringkali ditanyakan oleh masyarakat di Indonesia pada umumnya.

Varises tidak selalu bisa "disembuhkan" total dalam arti membuat pembuluh darah kembali sempurna seperti semula.  Namun, gejalanya bisa diatasi dan penampilannya bisa diperbaiki.  Perawatan bertujuan untuk meredakan gejala seperti nyeri, bengkak, dan rasa berat di kaki, serta meningkatkan penampilan estetika.

Tergantung keparahannya.  Cara menghilangkan atau mengobati varises  bervariasi, mulai dari perubahan gaya hidup (olahraga teratur, menjaga berat badan ideal,  menghindari berdiri atau duduk terlalu lama),  pemakaian stoking kompresi, hingga prosedur medis seperti skleroterapi, laser, atau operasi. Dokter akan menentukan perawatan yang tepat berdasarkan kondisi masing-masing individu.

Tidak. Varises umumnya tidak akan hilang dengan sendirinya.  Bahkan, biasanya akan memburuk seiring waktu jika tidak ditangani.

"Sembuh total" dalam arti urat balik kembali seperti semula mungkin tidak terjadi.  Namun, pengobatan yang tepat dapat menghilangkan gejala dan memperbaiki penampilan kaki secara signifikan.

Prosedur medis seperti skleroterapi atau terapi laser menawarkan solusi cepat untuk menghilangkan varises, namun sebaiknya diskusikan opsi ini dengan dokter.

Pijatan ringan mungkin bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman, tetapi pijatan yang keras atau tidak tepat justru dapat memperburuk kondisi.  Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis sebelum memijat kaki yang terkena varises untuk memastikan teknik yang aman dan efektif.

Terkait dengan

Ada pertanyaan?

icon-waHubungi Kami

Share to

heartology
heartology
heartology