Penyakit Jantung Koroner adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini dapat membantu kita memahami bagaimana menjaga kesehatan jantung dengan lebih baik.
Di Indonesia, PJK menjadi salah satu ancaman kesehatan yang signifikan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, prevalensi PJK terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan faktor risiko lainnya. Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa penyakit kardiovaskular, termasuk PJK, bertanggung jawab atas sekitar 17,9 juta kematian per tahun, menjadikannya penyebab utama kematian. Angka-angka ini menyoroti betapa pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang PJK dan cara mengelolanya.
Statistik Penyakit Jantung Koroner Hingga Tahun 2023
Statistik | Indonesia | Global |
Prevalensi (% Populasi) | 1,5% | 1,8% |
Kematian Tahunan | 371 ribu | 8,9 juta |
% dari Total Kematian | 19,6% | 16% |
Tingkat kematian standar usia (per 100.000) | 207,3 | 126,0 |
Prevalensi Faktor Risiko: | ||
- Hipertensi | 34,1% | 31,1% |
- Obesitas | 6,9% | 13,1% |
- Diabetes | 6,3% | 8,5% |
- Perokok | 33,8% | 22,3% |
Keterangan:
- Penyakit jantung koroner masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan baik di Indonesia maupun secara global.
- Indonesia memiliki prevalensi PJK yang sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata global, tetapi tingkat kematian standar usia yang lebih tinggi.
- PJK menyumbang persentase kematian total yang lebih tinggi di Indonesia dibandingkan rata-rata global.
- Di antara faktor risiko, Indonesia memiliki tingkat hipertensi dan merokok yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata global, tetapi tingkat obesitas dan diabetes yang lebih rendah.