Heartology Cardiovascular Hospital - Aritmia pada janin merupakan salah satu masalah kesehatan yang jarang terjadi, tapi bisa membahayakan. Supaya bisa mendapatkan tindakan segera, maka mengenal gejalanya secara dini bisa memberikan efek yang positif.
Para ibu yang sedang hamil berusaha untuk memberi yang terbaik pada janin yang mereka kandung agar tetap sehat. Akan tetapi, kadang kehendak Tuhan berkata lain, dan bisa saja bayi yang ada di dalam kandungan mengalami berbagai gangguan.
Salah satunya yang dapat dialami yaitu aritmia pada janin. Kondisi ini menyebabkan masalah terhadap detak jantung janin, bisa menjadi lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan.
Janin yang mengalami masalah ini harus segera mendapat tindakan dini, sehingga komplikasi yang membahayakan dapat dihindari. Akan tetapi, tidak banyak ibu hamil yang mengetahui berbagai gejala yang ditimbulkan dari gangguan pada janin ini, sehingga diagnosisnya jadi terlambat. Simak selengkapnya di sini!
Mengenal Gejala Aritmia pada Janin
Detak jantung normal pada janin berada di kisaran 120 hingga 160 detakan per menit. Ketika detak janin lebih cepat, lebih lambat, atau tidak stabil, kemungkinan mereka mengalami gangguan aritmia.
Dokter mungkin akan menemukan kondisi ketika melakukan USG rutin atau mendengar jantung bayi menggunakan alat doppler. Kondisi ini biasanya terdiagnosis saat usia kehamilan memasuki minggu ke10 hingga 12.
Ibu hamil dengan janin yang mengalami aritmia biasanya tidak mengalami gejala apa pun, dan tidak merasakan adanya perubahan pada gerakan janin. Meski demikian, pemeriksaan rutin kehamilan untuk memastikan janin tetap sehat harus dilakukan.
Pemeriksaan Aritmia pada Janin
Di tahap awal, dokter mendeteksi aritmia pada janin ketika pemeriksaan USG. Untuk memastikannya, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ekokardiogram pada janin. Tindakan ini juga dapat melibatkan ahli jantung anak untuk memeriksa struktur jantung pada janin.
Terdapat pilihan lain supaya hasil pemeriksaan lebih baik, yaitu dengan fetal magnetocardiography, tapi tindakan ini masih terbatas. Tindakan pemeriksaan ini bisa membantu untuk mendiagnosis ketidakstabilan irama jantung pada janin saat usia kehamilan memasuki minggu ke-20 atau lebih.
Dokter juga bisa menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, seperti:
- Pemeriksaan USG tingkat lanjut.
- Pemeriksaan MRI.
- Amniosentesis.
Meski biasanya aritmia pada janin bersifat jinak, pemantauan lebih lanjut mungkin mengindikasikan apabila masalah ini disebabkan oleh kelainan jantung. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan janin mengalami hydrops fetalis, persalinan prematur, hingga kematian.
Cara Mengobati Aritmia pada Janin
Setiap kasus dari kondisi ini bisa berbeda dan tidak semuanya memerlukan penanganan medis. Bahkan, bisa saja masalah ini sembuh dengan sendirinya.
Untuk pengobatannya juga berbeda-beda, tergantung pada penyebab, tingkat kesehatan dari ibu hamil, kesehatan janin, dan tahapan kehamilan. Obat yang dikonsumsi ibu hamil dapat mencapai janin melalui plasenta. Beberapa obat yang diberikan oleh dokter, yaitu:
- Digoksin
- Flekainid
- Sotalol
- Steroid
Setelah dilahirkan, pemantauan masalah aritmia terhadap bayi dilakukan dengan lebih teliti. Dokter mungkin akan memberi pengobatan lebih lanjut supaya masalah detak jantung tersebut bisa diatasi dengan baik.
Jadi, itulah berbagai gejala yang dapat terjadi pada janin dengan gangguan aritmia. Oleh karena itu, setiap ibu hamil sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin supaya bisa memastikan kondisi janin tetap sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Memang setiap ibu hamil harus mendapat pemeriksaan rutin. Kemungkinan besar masalah pada janin, termasuk aritmia, dapat terdeteksi. Karena, sulit untuk merasakan detak jantung janin tanpa pemeriksaan dari ahlinya.
Heartology Cardiovascular Hospital hadir sebagai pusat layanan jantung dengan tim dokter sub-spesialis yang berpengalaman dan didukung oleh peralatan medis yang lengkap dan mutakhir untuk penanganan diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, hingga aritmia. (RF)
Tim Dokter:
Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait dengan penjelasan diatas, segera konsultasi ke dokter spesialis jantung, silahkan daftar di sini
Alamat:
Heartology Cardiovascular Hospital
Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, 12180
Ditinjau oleh:
dr. Harmeni Wijaya, MD
Marketing Director
Heartology Cardiovascular Hospital