Cimino atau arteriovenous fistula adalah operasi kecil untuk menghubungkan salah satu pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah di vena. Prosedur ini bertujuan untuk membuat dan mempermudah akses pembuluh darah dalam tindakan cuci darah (Hemodialisa).
Pembuluh darah arteri bertugas mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh darah vena berfungsi membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Prosedur cimino dilakukan pada penderita gagal ginjal kronis yang harus menjalani cuci darah berulang dalam jangka panjang.
Indikasi Cimino
Ada tiga jenis akses pembuluh darah untuk keperluan cuci darah, yaitu arteriovenous graft, kateter vena sentral, dan arteriovenous fistula atau cimino. Dari ketiga jenis akses pembuluh darah tersebut, cimino merupakan pilihan terbaik untuk pasien yang akan menjalani cuci darah atau hemodialisis.
Beberapa kelebihan cimino dibandingkan akses pembuluh darah lainnya adalah:
- Risiko infeksi dan penggumpalan darah yang lebih kecil
- Aliran darah yang dihasilkan cimino paling sesuai dengan mesin cuci darah
- Cimino bertahan lebih lama daripada akses pembuluh darah lain
Prosedur Tindakan Cimino
Prosedur cimino dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan bius lokal atau bius total, tergantung kondisi pasien. Khusus pada pasien anak-anak, bius yang diberikan adalah bius total, sehingga anak akan tertidur selama operasi.
Setelah bius bekerja, dokter akan membuat sayatan di pergelangan tangan atau di siku bagian dalam sepanjang 2–4 sentimeter.
Selanjutnya, dokter akan menghubungkan pembuluh vena dengan pembuluh arteri di dekatnya. Saluran yang terbentuk dari pembuluh vena dan arteri ini disebut dengan fistula.
Setelah fistula terbentuk, dokter akan menjahit bekas sayatan, kemudian menutupnya dengan perban. Biasanya, keseluruhan prosedur cimino berlangsung selama 2 jam.
Kemungkinan Komplikasi Pada Cimino
Cimino merupakan prosedur yang aman. Namun, pada beberapa kasus, prosedur ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti:
- Infeksi, yang bisa ditandai oleh demam, menggigil, serta nyeri dan kemerahan di area fistula
- Gangguan pembekuan darah, yang dapat ditandai oleh pembengkakan di lengan dan menurunnya suhu kulit di area fistula
- Gangguan aliran darah di sekitar area fistula, yang ditandai dengan tangan mati rasa, dingin atau lemas, serta ujung jari nyeri dan membiru
- Perdarahan yang masih terjadi lebih dari 20 menit setelah cuci darah selesai
Heartology Cardiovascular Center hadir sebagai pusat layanan jantung dengan tim dokter sub-spesialis yang berpengalaman serta didukung dengan peralatan medis yang lengkap dan mutakhir untuk penanganan diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia. Filosofi “Advanced. Uncompromised” merupakan komitmen Heartology dalam menyediakan layanan kardiovaskular terbaik untuk semua usia baik dewasa maupun bayi/anak, berbasis teknologi mutakhir dan tim dokter berpengalaman yang memberikan layanan paripurna. (RF)